Thawaf Sunnah – Bayangkan seseorang yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Masjidil Haram.
Setelah menanti bertahun-tahun, ia akhirnya berdiri di hadapan Ka’bah—rumah suci yang selama ini hanya ia lihat di gambar dan mimpi.
Dalam keheningan yang sakral, ia merasakan dorongan hati untuk mengelilingi Ka’bah meski tidak sedang menunaikan umrah atau haji.

Itulah makna terdalam dari thawaf sunnah—tawaf yang dilakukan semata-mata karena cinta dan rindu kepada Allah.
Baca juga : Thawaf Umroh Macamnya : Panduan Waktu dan Tata Cara
Thawaf sunnah adalah bentuk ibadah yang tidak terikat pada rukun haji atau umrah.
Siapa saja yang berada di Masjidil Haram, baik penduduk setempat maupun musafir, boleh melaksanakannya kapan saja.
Tidak perlu menunggu tanggal haji atau mengenakan ihram.
Ibadah ini adalah bentuk pengabdian sukarela, seperti surat cinta yang ditulis oleh jiwa kepada Tuhannya.
Baca juga : Thawaf Nazar Ibadah Sebagai Wujud Menepati Janji Kepada Allah
Syarat dan Tata Cara :
Meski bersifat sunnah, pelaksanaannya tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam syariat. Berikut urutannya:
- Niat yang Tulus: Mulailah dengan niat dalam hati bahwa tawaf ini dilakukan karena kecintaan kepada Allah, bukan karena kewajiban atau paksaan.
- Keadaan Suci: Sebelum tawaf, pastikan diri dalam keadaan bersih dari hadas dan najis, serta aurat tertutup sesuai aturan.
- Mulai dari Hajar Aswad: Tawaf dilakukan dengan memulai dari titik sejajar dengan Hajar Aswad. Jika bisa, sentuh atau cium batu tersebut. Jika tidak, cukup beri isyarat dengan tangan.
- Tujuh Putaran Penuh: Ka’bah dikelilingi sebanyak tujuh kali, searah putaran berlawanan jarum jam, dengan Ka’bah selalu di sisi kiri.
- Dzikir dan Doa: Sepanjang putaran, isi waktu dengan bacaan dzikir, doa pribadi, atau sekadar merenung akan kebesaran Allah.
- Shalat Penutup: Setelah tawaf selesai, disunnahkan shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, atau di tempat lain yang tersedia di dalam masjid.
Thawaf sunnah adalah momen keintiman spiritual yang tidak bisa digantikan oleh ibadah lain. Ia lahir dari kerinduan, dijalani dengan rasa haru, dan ditutup dengan doa yang lirih. Tak perlu janji, tak perlu waktu tertentu—cukup datang ke Baitullah dengan hati yang penuh, lalu biarkan kaki dan jiwa berputar dalam irama cinta kepada Ilahi.
Baca juga : Paket Umroh Hemat All-in Rp 23.900.000,-